Question
stringlengths
50
3.05k
Answer
stringlengths
72
36.7k
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 67?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 menyebutkan bahwa: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 67?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 mengatur sebagai berikut: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Apa bunyi lengkap Pasal 67 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 dinyatakan: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Jelaskan isi kandungan Pasal 67 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 berbunyi: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Apa saja yang diatur dalam Pasal 67 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 menetapkan: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 67?
Pasal Pasal 67 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 67 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67, memuat: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Bagaimana redaksi normatif Pasal 67 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 berbunyi: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Apa substansi hukum dari Pasal 67 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67, adalah: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 67 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 67 menjelaskan: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan Kitab Undang­ Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid up di dacrah. Kctcntuan mcngcnai tcnggat kedaluwarsa di daerah tidak berlaku tcrhadap pcnccmaran dan/ atau kcrusakan lingkungan hidup yang diakibatkan olch usaha dan/atau kcgiatan yang menggunakan dan/atau mcngelola B3 scrta mcnghasilkan dan/atau mcngclola limbah B3. Paragraf 4 Hak Gugat Pemerintah Kabupaten
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 68?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 menyebutkan bahwa: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 68?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 mengatur sebagai berikut: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Apa bunyi lengkap Pasal 68 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 dinyatakan: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Jelaskan isi kandungan Pasal 68 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 berbunyi: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Apa saja yang diatur dalam Pasal 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 menetapkan: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 68?
Pasal Pasal 68 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68, memuat: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Bagaimana redaksi normatif Pasal 68 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 berbunyi: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Apa substansi hukum dari Pasal 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68, adalah: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 68 menjelaskan: (1) Pcmcriniah Kabupatcn mclalui lnstitusi berwenang mcngajukan gugatan ganti kcrugian dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup di daerah yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup di Kabupaten. 43 (2) Pertirnbangan untuk rnenggunakan ha.k gugat Pemerintah Kabupaten didasarkan pada hasil verifikasi lapangan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. (3) Hak gugat Pernerintah Kabupaten hanya digunakan apabila hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mcnunjukkan tclah tcrjadi kcrugian lingkungan hidup. (4) Dalam ha! hak gugat Pcmcrintah Dacrah digunakan, Institusi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup mcnunjuk kuasa hukum scsuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan. (5) Biaya yang timbul dalam penggunaan hak gugat Pemerintah Daerah, dibebankan pada Anggaran Pcndapatan dan Belanja Daerah. Paragraf 5 Hak Gugat Masyarakat
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 69?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 menyebutkan bahwa: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 69?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 mengatur sebagai berikut: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Apa bunyi lengkap Pasal 69 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 dinyatakan: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Jelaskan isi kandungan Pasal 69 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 berbunyi: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Apa saja yang diatur dalam Pasal 69 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 menetapkan: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 69?
Pasal Pasal 69 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 69 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69, memuat: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Bagaimana redaksi normatif Pasal 69 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 berbunyi: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Apa substansi hukum dari Pasal 69 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69, adalah: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 69 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 69 menjelaskan: ( 1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan perwakilan kelompok (class action) dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau pcristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kclompoknya. Kctcntuan mcngenai hak gugat masyarakat dilaksanakan scsuai kctcntuan peraturan perundang­ undangan. Paragraf 6 Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 70?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 menyebutkan bahwa: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 70?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 mengatur sebagai berikut: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Apa bunyi lengkap Pasal 70 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 dinyatakan: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Jelaskan isi kandungan Pasal 70 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 berbunyi: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Apa saja yang diatur dalam Pasal 70 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 menetapkan: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 70?
Pasal Pasal 70 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 70 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70, memuat: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Bagaimana redaksi normatif Pasal 70 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 berbunyi: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Apa substansi hukum dari Pasal 70 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70, adalah: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 70 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 70 menjelaskan: ( 1) Dalam rangka pelaksanaan tanggungjawab perlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertcntu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kec:uali biaya atau pengeluaran riil. 44 Organisasi lingkungan hidup yang dapat mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan: berbentuk badan hukum; menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pclcstarian fungsi lingkungan hidup; dan tclah mc\aksanakan kegiatan nyata sesuai dcngan anggaran dasarnya, paling singkat sclama 2 (dua) tahun. Paragraf 7 Gugatan Administratif
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 71?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 menyebutkan bahwa: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 71?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 mengatur sebagai berikut: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Apa bunyi lengkap Pasal 71 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 dinyatakan: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Jelaskan isi kandungan Pasal 71 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 berbunyi: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 71 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 menetapkan: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 71?
Pasal Pasal 71 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 71 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71, memuat: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 71 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 berbunyi: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Apa substansi hukum dari Pasal 71 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71, adalah: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 71 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XV - PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 71 menjelaskan: ( 1) Sctia p orang di daerah dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara apabila: Instit:usi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL; Institusi atau Pejabat menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau lnstitusi atau Pejabat menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan yang tidak dilcngkapi dengan izin lingkungan. Tata cara pengajuan gugatan tcrhadap keputusan tata usaha negara mcngacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 72?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 menyebutkan bahwa: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 72?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 mengatur sebagai berikut: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Apa bunyi lengkap Pasal 72 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 dinyatakan: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Jelaskan isi kandungan Pasal 72 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 berbunyi: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 72 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 menetapkan: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 72?
Pasal Pasal 72 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVI - PENYIDIKAN, menyatakan: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 72 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72, memuat: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 72 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 berbunyi: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Apa substansi hukum dari Pasal 72 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72, adalah: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 72 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVI - PENYIDIKAN, Pasal 72 menjelaskan: ( 1) Selain Pcjabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Penyidik Polri), Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan hidup, diberi wcwenang khusus sebagai Penyidik, sesua1 ketentuan peraturan perundang­ undangan. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berurenang: u. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana lingkungan hidup; 45 b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tcmpat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan rnemeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. mclakukan penyitaan benda dan/ atau surat; e. mcngambil sidikjari dan memotrct seseorang; f. mcmanggil orang untuk didcngar dan dipcriksa scbagai tersangka atau saksi; g. mcndatangkan orang ahli ycing dipcrlukan dalam hubungan dcngan pcmeriksaan pcrkara; h. mcngadakan penghcntian pcnyidikan sctelah mcndapat pctunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidak lerdapat cukup bukti atau pcristiwa tersebut bukan mcrupakan lindak pidana, dan selanjutnya melalui Penyidik Polri mcmberitahukan hal tersebut kepada Pcnunlut Umum, tersangka atau kcluarganya; dan L mcngadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mem beritahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Polri. (4) Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku perbuatan pidana lingkungan hidup di Kabupaten, dapat dilakukan penegakan hukum dengan menyerahkan hasil penyidikan kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan di bawah koordinasi Bupati.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 73?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 menyebutkan bahwa: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 73?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 mengatur sebagai berikut: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Apa bunyi lengkap Pasal 73 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 dinyatakan: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Jelaskan isi kandungan Pasal 73 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 berbunyi: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Apa saja yang diatur dalam Pasal 73 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 menetapkan: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 73?
Pasal Pasal 73 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, menyatakan: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 73 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73, memuat: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Bagaimana redaksi normatif Pasal 73 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 berbunyi: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Apa substansi hukum dari Pasal 73 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73, adalah: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 73 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 73 menjelaskan: (1) Sctiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan pclanggaran tcrhadap kctcntuan scbagaimana dimaksud dolcim Pasal 30 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,­ (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pclanggaran. (3) Dalam hal lindak pidana di bidang pengelolaan lingkungan hidup diancam dengan hukuman pidana yang lebih Linggi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayal (1), maka dikenakan ancaman pidanc1 sesua1 ketentuan pcraturan perundang­ undangan . {4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencrimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Negara. 46
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 74?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 menyebutkan bahwa: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 74?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 mengatur sebagai berikut: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Apa bunyi lengkap Pasal 74 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 dinyatakan: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Jelaskan isi kandungan Pasal 74 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 berbunyi: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 74 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 menetapkan: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 74?
Pasal Pasal 74 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, menyatakan: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 74 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74, memuat: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 74 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 berbunyi: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Apa substansi hukum dari Pasal 74 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74, adalah: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 74 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 74 menjelaskan: Setiap orang dan/ atau badan yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang dengan sengaja atau karena kdalaiannya melakukan perbuatan yang mclanggar kctcntuan sebagaimana diatur dalam Pcraturan Daerah ini dikenakan sanksi pidana dan/atau denda sesuai dcngan ketentuan pcraturan perundang undangan yang bcrlaku.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 75?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 menyebutkan bahwa: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 75?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 mengatur sebagai berikut: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Apa bunyi lengkap Pasal 75 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 dinyatakan: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Jelaskan isi kandungan Pasal 75 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 berbunyi: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 menetapkan: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 75?
Pasal Pasal 75 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, menyatakan: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75, memuat: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 75 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 berbunyi: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Apa substansi hukum dari Pasal 75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75, adalah: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 menjelaskan: ( 1) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 dilakukan olch, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang membcri perintah untuk melakukan perbuatan pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam perbuatan pidana tersebut. (2) Apabila perbuatan pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kcrja badan usaha di daerah, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tcrsebut tanpa mcmperhatikan tindak pidana tcrscbut dilakukan sccara sendiri atau bersama-sc1ma.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 76?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 menyebutkan bahwa: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 76?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 mengatur sebagai berikut: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Apa bunyi lengkap Pasal 76 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 dinyatakan: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Jelaskan isi kandungan Pasal 76 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 berbunyi: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Apa saja yang diatur dalam Pasal 76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 menetapkan: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 76?
Pasal Pasal 76 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, menyatakan: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76, memuat: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Bagaimana redaksi normatif Pasal 76 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 berbunyi: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Apa substansi hukum dari Pasal 76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76, adalah: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB XVII - KETENTUAN PIDANA, Pasal 76 menjelaskan: Terhadap perbuatan pidana sebagaimana dimaksud dalam