Question
stringlengths
50
3.05k
Answer
stringlengths
72
36.7k
Apa yang diatur dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 pada Pasal 4?
Berdasarkan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 menyebutkan bahwa: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 4?
Dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 mengatur sebagai berikut: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Apa bunyi lengkap Pasal 4 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 dinyatakan: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Jelaskan isi kandungan Pasal 4 dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Sesuai dengan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, ketentuan pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 berbunyi: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Apa saja yang diatur dalam Pasal 4 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 menetapkan: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Menurut PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016, apa isi dari Pasal 4?
Pasal Pasal 4 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, menyatakan: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 4 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Substansi PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4, memuat: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Bagaimana redaksi normatif Pasal 4 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Norma hukum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 berbunyi: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Apa substansi hukum dari Pasal 4 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Materi muatan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4, adalah: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 4 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Redaksi dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 4 menjelaskan: (1)SKPD membuat laporan kinerja triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing -masing program . (2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batu Bara dan Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara paling lambat 14 (empat belas )hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan . (3)Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang bersangkutan .
Apa yang diatur dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 pada Pasal 5?
Berdasarkan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 menyebutkan bahwa: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 5?
Dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 mengatur sebagai berikut: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Apa bunyi lengkap Pasal 5 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 dinyatakan: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Jelaskan isi kandungan Pasal 5 dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Sesuai dengan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, ketentuan pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 berbunyi: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Apa saja yang diatur dalam Pasal 5 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 menetapkan: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Menurut PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016, apa isi dari Pasal 5?
Pasal Pasal 5 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, menyatakan: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 5 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Substansi PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5, memuat: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Bagaimana redaksi normatif Pasal 5 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Norma hukum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 berbunyi: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Apa substansi hukum dari Pasal 5 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Materi muatan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5, adalah: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 5 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Redaksi dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 5 menjelaskan: Kepala Bappeda menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kabupaten Tahun 2017 dengan RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 .
Apa yang diatur dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 pada Pasal 6?
Berdasarkan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 menyebutkan bahwa: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 6?
Dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 mengatur sebagai berikut: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Apa bunyi lengkap Pasal 6 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 dinyatakan: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Jelaskan isi kandungan Pasal 6 dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Sesuai dengan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, ketentuan pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 berbunyi: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 6 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 menetapkan: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Menurut PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016, apa isi dari Pasal 6?
Pasal Pasal 6 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, menyatakan: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 6 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Substansi PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6, memuat: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 6 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Norma hukum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 berbunyi: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Apa substansi hukum dari Pasal 6 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Materi muatan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6, adalah: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 6 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Redaksi dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB II - RKPD KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017, Pasal 6 menjelaskan: Dokumen RKPD Kabupaten Batu Bara Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Apa yang diatur dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 pada Pasal 7?
Berdasarkan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 menyebutkan bahwa: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 7?
Dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 mengatur sebagai berikut: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Apa bunyi lengkap Pasal 7 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 dinyatakan: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Jelaskan isi kandungan Pasal 7 dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Sesuai dengan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, ketentuan pada BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 berbunyi: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Apa saja yang diatur dalam Pasal 7 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 menetapkan: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Menurut PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016, apa isi dari Pasal 7?
Pasal Pasal 7 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, menyatakan: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 7 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Substansi PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7, memuat: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Bagaimana redaksi normatif Pasal 7 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Norma hukum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 berbunyi: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Apa substansi hukum dari Pasal 7 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Materi muatan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7, adalah: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 7 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Redaksi dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB III - KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 7 menjelaskan: Pada saat Peraturan iniditetapkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD )Kabupaten Batu Bara Tahun 2016 dicabut dan dinyatakan tidak belaku .
Apa yang diatur dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 pada Pasal 8?
Berdasarkan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 menyebutkan bahwa: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 8?
Dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 mengatur sebagai berikut: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Apa bunyi lengkap Pasal 8 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 dinyatakan: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Jelaskan isi kandungan Pasal 8 dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Sesuai dengan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, ketentuan pada BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 berbunyi: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Apa saja yang diatur dalam Pasal 8 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Ketentuan dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 menetapkan: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Menurut PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016, apa isi dari Pasal 8?
Pasal Pasal 8 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, menyatakan: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 8 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Substansi PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8, memuat: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Bagaimana redaksi normatif Pasal 8 dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Norma hukum dalam PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 berbunyi: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Apa substansi hukum dari Pasal 8 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016?
Materi muatan PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, khususnya BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8, adalah: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 8 PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016.
Redaksi dari PERATURAN BUPATI BATU BARA Nomor 25 Tahun 2016 tentang iRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD )p|, pada BAB IV - KETENTUAN PENUTUP, Pasal 8 menjelaskan: Peraturan Bupati diundangkan .mulai berlaku sejak tanggal m i +<Ast  pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batu Bara .setiap orang mengetahuinya memerintahkan * Diletapkan diLima Puluh pada tanggal 14Juni 2016 BUPATI BATU BARA OK ARYA ZULKARNAIN Diundangkan diLima Puluh pada tanggal 15Juni 2016 Pit.SEKRETARLS DAERAH Ths .DARYVIS ,MSi REM^nVATK .I) NIP .19680504 199403 1008 BERITA DAERAH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 NOMOR 27 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TTD RAHMAD SIRAIT ,SH NIP .19660707 198602 1001
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 1?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 menyebutkan bahwa: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 1?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 mengatur sebagai berikut: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apa bunyi lengkap Pasal 1 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 dinyatakan: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Jelaskan isi kandungan Pasal 1 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 berbunyi: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 menetapkan: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 1?
Pasal Pasal 1 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, menyatakan: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1, memuat: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 1 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 berbunyi: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apa substansi hukum dari Pasal 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1, adalah: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 1 menjelaskan: Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pcmerintah adalah Pemcrintah Pusat. 2. Pemcrinlah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Mentcri adalah mentcri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 6. Pcmerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo. 7. Bupati adalah Bupati Situbondo. 8. Dewan Pcrwakilan Rakyat Dacrah, yang sclanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah Kabupaten Situbondo. 9. Pcngadilc:m Negeri adalah Pcngadilan Negeri Situbondo. l 0. Institusi adalah Satuan Kcrja Pcrangkat Dacrah di Kabupaten Situbondo yang mcnangani masalah Lingkungan Hidup. 11. Pcnyidik Pcgawai Ncgcri Sipil yang selanjutnya disingkat. PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tcrtentu yang berdasarkan peraturan perundang­ undangan ditunjuk selaku penyidik tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. 12. Masyarakat adalah masyarakat Situbondo. 13. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan scmua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, tcrmasuk manusia dan perilakunya, yang mcmpengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan pcrikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hid up lain. 5 14. Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-pcranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik 15. Perlind ungan dan pcngclolaan lingkungan hid up adalah upc:1ya sistcmatis dan terpadu yang dilakukan untuk mdcstarikan fungsi lingkungan hidup dan mcncegah tcrjadinya penccmaran dan/ a tau kcrusakan lingkungan hidup yang mcliputi pcrcncanc1an, pcmanfaatan, pcngcndalian, pemeliharaan, pcngawasan, dan pcncgakan hukum. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan tcrcncana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kc dalam strategi pembangunan unluk menjamin kculuhan lingkungan hidup serla keselamatan, kemampuan, kesejahtcraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 1 7. Rencana Pcrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang selanjutnya disingkal RPPLH Kabupaten adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, sert.a upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu di Kabupaten Situbondo. 18. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang mcrupakan kcsatuan utuh-mcnyeluruh dan saling mcmpengaruhi dalam mcmbcntuk kcscimbangan, stabilitas, dan prod u kti vi tas lingkungan hidup. l 9. Ekorcgion adalah wilayah geografis yang mcmiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, scrta polc1 interaksi manusia dcngan alam yang menggambarkan intcgritas sistcm alam dan lingkungan hidup. 20. Geospatial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kcjadian yang berada di bawah, pada, atau di alas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sislem koordinat tertentu. 21. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 22. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar kcduanya. 6 23. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 24. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang tcrdiri at.as sumber daya hayati dan non hayati yang sccara keseluruhan membcntuk kesatuan ckosistcm. 25. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sclanjutnya disingkc1t KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwc1 prinsip pcmbangunan bcrkelanjutan telah menjadi dasar dan tcrintegrasi dalam pembangunan dan/ a tau kebijakan, rencana, dan/ alau program pemerintah. 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak pcnting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 27. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pcmantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kcgiatan. 28. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, cncrgi, atau komponen yc.1ng ada atau harus adc.1 dan/atau unsur pcncemar yang ditenggang kcberadaannya dalam :-;uatu :-;umber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. 29. PcncemcJran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / a tau komponen lain kc dalam lingkungan hid up oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 30. Kritcria baku kcrusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olch lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. 31. Pcrusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 7 32. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ atau hayati lingkungan hid up yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 33. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pcmanfaatannya sccara bijaksana serta kcsinambungan keterscdiaannya dengan tctap mcmelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta kcanekaragamannya. 34. Perubahan iklim adalah bcrubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung olch aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi almosfir secara global dan selain itu juga berupa pcrubahan variabilitas iklim alamiah yang tcramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 35. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi ulama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mcncakup sumberdaya alam, sumberdaya rnanusia dan sumberdaya buatan. 36. Lirnbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang telah dilakukan oleh orang. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi, dan/ a tau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, clan/ atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menccmarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/ a tau membahayakan lingkungan hidup, kcschatan, scrta kclangsungan hidup manusia dan rnakhluk hidup lain. 38. Limbah bahan bcrbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/ atau kcgiatan yang mengandung B3 yang dilakukan olch orang. 39. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang melipuli pcngurangan, penyimpanan, pengumpulan, pcngangkutan, pemanfaalan, pengolahan, dan/ atau pcnimbunan. 40. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dan kegiatan yang berpotcnsi dan/ atau telah berdampak lingkungan hidup. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan perorangan atau lebih. 8 42. Organisasi lingkungan hidup yang terdapat di Kabupaten Situbondo adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terben tuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup di Kabupaten Situbondo. 43. Audit lingkungan hidup adalah cvaluasi yang dilakukan untuk mcnilai ketaatan pcnanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditctapkan oleh Pemerin ta h Kc1 bupa ten. 44. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antarn lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. 45. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertenlu, mempunyai kebudayaan sama scrta melakukan sebagian besar kcgiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tcrsebut. 46. Setiap orang di Kabupaten Situbondo adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang melakukan aktivitas usaha atau kegiatan tertentu di Kabupatcn Situbondo. 47. lnstrumcn ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pcmerintah Kabupaten, atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup. 48. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan oleh Pcmcrintah Kabupaten kcpada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL alau UKL-UPL dalam rangka pcrlindungan dan pengclolaan lingkungan hidup scbagai prasyarat untuk rncmperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 49. Izin usaha dan/ atau kcgiatan adalah izin yang ditcrbitkan oleh instansi teknis Pemerinlah Ka bu pat.en untuk mclakukan usaha dan/ a tau kegiatan di Kabupaten Situbondo. 50. Ruang Tcrbuka Hijau yang selanjulnya disebut RTH adalah bagian dari ruang ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, lanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan / a tau tidak langsung yang dihasilkan yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah tersebut. 9 51. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pcmerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 2?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 menyebutkan bahwa: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 2?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 mengatur sebagai berikut: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Apa bunyi lengkap Pasal 2 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 dinyatakan: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Jelaskan isi kandungan Pasal 2 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 berbunyi: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 menetapkan: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 2?
Pasal Pasal 2 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, menyatakan: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2, memuat: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 2 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 berbunyi: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Apa substansi hukum dari Pasal 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2, adalah: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 2 menjelaskan: Perlindungan dan pengelolaan dilaksanakcm bcrdasarkan asas: tanggung jawab; kclcstarian dan keberlanjutan; kcserasian dan kcscimbangan; kctcrpaduan; kepastian; keadilan; kemanfaatan; kesungguhan; 1. kehali-ha tian; J-kecermatan; kcanckarngaman hayati; lingkungan hidup I. pelaku pencemaran bertanggung gugat (keharusan mcmbcri ganti kerugian kepada korban dan/atau memulihkan keadaan obyek tcrkena sebagaimana kcadaan scmula); partisipatif; kcarifan lokal lingkungan hidup; tata kclola pemerintahan yang baik dan benar; otonomi dacrah; dcmokrasi; pcnghormatan terhadap HAM; pcncrapan dan/ atau penggunaan IJYI'EK (Ilmu Pcngctahuan dan Tcknologi) scmaksimal mungkin; dan cfisicnsi dan efektifitas.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 3?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 menyebutkan bahwa: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 3?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 mengatur sebagai berikut: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Apa bunyi lengkap Pasal 3 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 dinyatakan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Jelaskan isi kandungan Pasal 3 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 berbunyi: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 menetapkan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 3?
Pasal Pasal 3 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, menyatakan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3, memuat: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 3 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 berbunyi: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Apa substansi hukum dari Pasal 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3, adalah: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 3 menjelaskan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: melindungi dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; mcnJamm keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; men1amm kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelcstarian ekosistem; mcnjaga kelest.arian fungsi lingkungan hidup; mcnjamin tcrpenuhinya kcadilan generas1 masa kini dan gcncrasi masa depan; 10 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manus1a; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pcmbangunan berkclanjutan; dan 1. mcngantisipasi isu lingkungan global yang terjadi.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 4?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 menyebutkan bahwa: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 4?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 mengatur sebagai berikut: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Apa bunyi lengkap Pasal 4 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 dinyatakan: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Jelaskan isi kandungan Pasal 4 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 berbunyi: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 menetapkan: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 4?
Pasal Pasal 4 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, menyatakan: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4, memuat: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 4 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 berbunyi: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Apa substansi hukum dari Pasal 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4, adalah: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB I - KETENTUAN UMUM, Pasal 4 menjelaskan: Ruang lingkup Pcraturan Dacrnh ini meliputi: perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pcngawasan;dan pencgakan hukum.
Apa yang diatur dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 pada Pasal 5?
Berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 menyebutkan bahwa: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Bagaimana ketentuan yang tercantum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 Pasal 5?
Dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 mengatur sebagai berikut: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Apa bunyi lengkap Pasal 5 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Menurut ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 dinyatakan: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Jelaskan isi kandungan Pasal 5 dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Sesuai dengan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, ketentuan pada BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 berbunyi: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Apa saja yang diatur dalam Pasal 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Ketentuan dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 menetapkan: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Menurut PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014, apa isi dari Pasal 5?
Pasal Pasal 5 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, menyatakan: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Apa norma yang terkandung dalam Pasal 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Substansi PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5, memuat: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Bagaimana redaksi normatif Pasal 5 dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Norma hukum dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 berbunyi: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Apa substansi hukum dari Pasal 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014?
Materi muatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, khususnya BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5, adalah: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.
Jelaskan ketentuan yuridis yang termuat dalam Pasal 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014.
Redaksi dari PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO Nomor G Tahun 2014 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, pada BAB II - WEWENANG PENYELENGGARAAN LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 5 menjelaskan: ( 1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemcrintah Kabupaten berwenang: a. mengkoordinasikan dan melaksanakan pcrlindungan, pcngcndalian, pemulihan pcncemaran dan/ a tau kerusakan lingkungan hidup dalam wilayah Kabupaten; b. menetapkan dan mclaksanakan KLHS skala Kabupaten; c. mcnetapkan dan mclaksanakan kebijakan mengenai RPPLH Kabupaten; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL; e. menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten; f. menyelcnggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan dan mclaksanakan kerjasama dan kemi Iraan; h. memfasilit.asi penyelesaian sengkela; 1. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan penzman lingkungan dan peraturan perundang-undangan; 11 J. mclaksanakan standar pelayanan minimal bidang Jjngkungan hidup; k. mclaksanakan kebijakan mengena1 tata cara pcngakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat ycmg tcrkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 1. mcnyediakc:.m dan mcngclola informasi lingkungan hidup Kabupaten; m. mclaksanakan kcbijakan sistcm informasi lingkungan hidup di Kabupaten; n. mcncrbitkan izin lingkungan;dan o. mclakukan penegakan hukum lingkungan hidup. (2) Selain wewemmg sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pernerintah sebagaimana undangan. Kabupatcn mcmpunyai diatur dalam peraturan kewenangan perundang- (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat { 1 ), Bupati dapat menunjuk atau melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Institusi untuk mengkoordinasikan dan/atau menjalankan kewenangan tersebut.